Demikian hasil riset tarbaru yang dipublikasikan pekan ini di jurnal Pembangunan dan Psikopatologi.
Bruce J. Ellis dari University of Arizona Norton School of Family and Consumer Sciences, yang memimpin penelitian mengatakan, gadis-gadis yang menerima kualitas kebapakan lebih rendah cenderung terlibat dalam perilaku seksual berisiko pada masa remaja.
"Perilaku berisiko tersebut seperti berhubungan seks tanpa kondom, sambil mabuk, kerap berganti pasangan seksual dan hamil sebelum usia 19 tahun," katanya.
Ellis mengatakan, berdasarkan kedua efek genetik dan dinamika keluarga, penelitian menunjukkan hubungan sebab-akibat yang berbeda, tergantung sikap sang ayah terhadap berbagai jenis perilaku seksual putrinya.
"Kita tahu bahwa ayah yang payah dan perilaku seksual anak perempuan yang berisiko adalah sejalan, tetapi kita belum tahu mengapa dan belum diketahui bagaimana. Penelitian kami dimaksudkan untuk mencari tahu masalah itu, "katanya.
Ellis dan timnya mengembangkan sebuah metodologi untuk menguji dampak dari ayah terhadap pengambilan risiko seksual anak perempuannya.
Mereka mempelajari dari 59 perempuan dari keluarga yang orang tua yang bercerai dan ayahnya pergi, dibandingkan dengan 42 pasang dari keluarga utuh.
inilah.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar